Minggu, 22 Agustus 2010

NAVIGASI DARAT

TEKPALA FT UMI
Sebagai seorang pecinta alam atau orang yang gemar berpetualang, pengetahuan akan peta dan kompas sangatlah mutlak diperlukan. perjalanan ketempat yang jauh dan tidak dikenal akan terasa lebih mudah. Pengetahuan inipun juga berguna bila suatu saat kita diperlukan dalam suatu operasi SAR baik di gunung hutan maupun bencana alam lainnya Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya ataupun di peta. oleh sebab itu pemahaman teknik navigasi sangatlah diperlukan.

PETA

http://www.bo.cantingweb.com/images/stories/topografi.jpg

Peta Garis Kontur permukaan BumiPeta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang dilihat dari atas, kemudian diperbesar atau diperkecil dengan perbandingan tertentu. Dalam navigasi darat digunakan peta topografi. Peta ini memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis kontur.

Membaca Peta

Salah satu faktor yang sangat penting dalam navigasi darat adalah menganalisa peta. Dengan satu peta, kita diharapkan dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan medan sebenarnya, meskipun kita belum pernah mendatangi daerah di peta tersebut.

Unsur dasar peta ; Untuk dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya, pertama kali kita harus cek informasi dasar di peta tersebut, seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta dan sebagainya. Disamping itu juga bisa dianalisa ketinggian suatu titik (berdasarkan pemahaman tentang kontur), sehingga bisa diperkirakan cuaca, dan vegetasinya.

Mengenal tanda medan ; Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legenda peta, kita dapat menganalisa peta topografi berdasarkan bentuk kontur. Beberapa ciri kontur yang perlu dipahami sebelum menganalisa tanda medan :

Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling berpotongan Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis yang berketinggian lebih tinggi, kecuali diberi keterangan secara khusus, misalnya kawah

Beda ketinggian antar kontur adalah tetap meskipun kerapatan berubah-ubah Daerah datar mempunyai kontur jarang-jarang sedangkan daerah terjal mempunyai kontur rapat.

Beberapa tanda medan yang dapat dikenal dalam peta topografi:

Puncak bukit atau gunung biasanya berbentuk lingkaran kecil, tertelak ditengah-tengah lingkaran kontur lainnya.

Punggungan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk U yang ujungnya melengkung menjauhi puncak

Lembahan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajam menjorok kepuncak. Kontur lembahan biasanya rapat.

Saddle, daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian

Pass, merupakan celah memanjang yang membelah suatu ketinggian

Sungai, terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian kontur, biasanya ada di lembahan, dan namanya tertera mengikuti alur sungai. Dalam membaca alur sungai ini harap diperhatikan lembahan curam, kelokan-kelokan dan arah aliran.

Bila peta daerah pantai, muara sungai merupakan tanda medan yang sangat jelas, begitu pula pulau-pulau kecil, tanjung dan teluk

Pengertian akan tanda medan ini mutlak diperlukan, sebagai asumsi awal dalam menyusun perencanaan perjalanan

KOMPAS

http://www.bo.cantingweb.com/images/stories/kompas.jpg

Digunakan untuk petunjuk arahKompas adalah alat penunjuk arah, yang jarumnya akan selalu menunjuk arah utara-selatan (meskipun utara yang dimaksud disini bukan utara yang sebenarnya, tapi utara magnetis).

Secara fisik, kompas terdiri dari :

Badan, tempat komponen lainnya berada Jarum, selalu menunjuk arah utara selatan, dengan catatan tidak dekat dengan megnet lain/tidak dipengaruhi medan magnet, dan pergerakan jarum tidak terganggu/peta dalam posisi horizontal.

Skala penunjuk, merupakan pembagian derajat sistem mata angin.

kompas yang baik adalah kompas yang jarumnya dapat menunjukkan arah utara secara konsisten dan tidak bergoyang-goyang dalam waktu lama. Bahan dari badan kompas pun perlu diperhatikan harus dari bahan yang kuat/tahan banting mengingat kompas merupakan salah satu unsur vital dalam navigasi darat

Jenis Kompas

Jenis kompas yang biasa digunakan dalam navigasi darat ada dua macam yakni kompas bidik (misal kompas prisma) dan kompas orienteering (misal kompas silva, suunto dll). Untuk membidik suatu titik, kompas bidik jika digunakan secara benar lebih akurat dari kompas silva. Namun untuk pergerakan dan kemudahan ploting peta, kompas orienteering lebih handal dan efisien.

TEKNIK PETA-KOMPAS

Orientasi Peta

Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (atau dengan kata lain menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta.

Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama puncakan, nama sungai, desa dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda dipeta adalah benar. Langkah-langkah orientasi peta:

Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.

Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar

Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah medan sebenarnya

Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-tanda medan tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat hal-hal khas dari tanda medan.

Resection

Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik ini paling tidak membutuhkan dua tanda medan yang terlihat jelas dalam peta dan dapat dibidik pada medan sebenarnya (untuk latihan resection biasanya dilakukan dimedan terbuka seperti kebun teh misalnya, agar tanda medan terlihat dengan jelas).

Tidak setiap tanda medan harus dibidik, minimal dua, tapi posisinya sudah pasti.

1. Lakukan orientasi peta
2. Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah
3. Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut (untuk alat tulis paling ideal menggunakan pensil mekanik-B2).
4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik.
5. Kompas orienteering dapat digunakan, namun kurang akurat.
6. Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya.
7. Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
8. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita dipeta.

Intersection

Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan tetapi sukar untuk dicapai atau tidak diketahui posisinya di peta.

Syaratnya, sebelum intersection kita sudah harus yakin terlebih dahulu posisi kita dipeta. Biasanya sebelum intersection, kita sudah melakukan resection terlebih dahulu.

javascript:void(null);

1. Lakukan orientasi peta
2. Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
3. Bidik obyek yang kita amati
4. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
5. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3
6. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.

Azimuth - Back Azimuth

Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth.

Dalam navigasi, back azimuth diperoleh dengan cara:

Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º


Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º

http://www.bo.cantingweb.com/images/stories/rumusba.gif

Menentukan Arah Tanpa Kompas

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menentukan arah apabila kompas tidak tersedia atau rusak:

Dengan tanda-tanda alam

Misalnya:

kuburan islam menghadap utara

masjid menghadap kiblat (barat laut)

bagian pohon yang berlumut tebal menunjukan arah timur. Karena sinar matahari yang belum terik pada pagi hari

Dengan Perbintangan Perhatikan arah bulan,bintang dan matahari yang terbit di timur dan terbenam di barat perhatikan rasi bintang Crux (bintang salib atu gubuk penceng) perpanjangan arah diagonal yang memotong horison dari tempat kita adalah Selatan

Seruan dan doa bagi kelangsungan hidup Bumi

TEKPALA FT UMI (dalam rangka menyambut hari bumi)
Perubahan iklim yang drastis seperti yang kita alami sekarang bukanlah unik bagi sejarah Bumi atau planet lainnya. Para astronom telah menemukan bahwa tetangga Bumi: Mars dan Venus mungkin juga pernah mengalami bencana pemanasan global.
Ketika ditanya apakah planet kita akan mengalami takdir yang sama, tamu kehormatan konferensi itu, Maha Guru Ching Hai, menjawab pada pertemuan perubahan iklim tanggal 3 Oktober di Hong Kong:
Maha Guru Ching Hai: Saya berdoa siang dan malam kepada Bapa yang Maha Kuasa, kepada Makhluk Surgawi, untuk membantu kita menyadarkan semua orang di planet ini tepat waktunya untuk menyadari bahaya yang ada di tengah kita. Untuk benar-benar menyadari bahwa kita benar-benar kehabisan waktu, kita harus segera bangun; kita harus melakukan perubahan kecil. Saya sangat berharap, saya punya perasaan positif bahwa ini tidak akan terjadi pada kita, tapi kita semua harus bekerja, kita tidak bisa duduk dan menunggu keajaiban terjadi. Tuhan membutuhkan kita untuk mewakilinya dalam cinta kasih, hati yang murah hati, seperti cara hidup kita yang Ilahi, sesuai dengan anak Tuhan. Jika kita semua menjadi vegan dan menjalani hidup yang saleh dan penuh kasih, ini tidak akan terjadi. Planet kita tidak akan mengikuti takdir seperti Mars dan Venus, sebaliknya kita akan diselamatkan dan berlimpah hingga setiap pelosok.
Wu Enboa Wakil Presiden dari Institut Sains Terapan dan Penelitian Teknologi Hong Kong (L): Saya sangat menyetujui ide untuk menyelamatkan planet ini dengan menjadi vegan. Ini metode yang sangat baik. Ini adalah sesuatu dimana semua penduduk, semua umat manusia dapat bersatu bersama. Jadilah Vegetarian, Bertindaklah Hijau, Selamatkan Bumi. Saya rasa ini sangat baik!
Peserta konferensi (P): Saya tahu Maha Guru Ching Hai telah melakukan banyak dengan cinta kasih yang dalam untuk melindungi lingkungan dan menyelamatkan Bumi. Ia juga menghabiskan banyak energi serta mengambil tindakan nyata untuk meminta semua orang menyelamatkan Bumi.
Bobsy Gaia Pendiri Kampanye Selamatkan Manusia! (L): Saya ingin berterima kasih kepada Guru Ching Hai dan setiap orang yang terlibat untuk mengatur konferensi ini di Hong Kong, sungguh konferensi yang sukses dan indah. Dan berharap agar ini dapat menginspirasi banyak orang pada hari ini untuk membuat perubahan yang kita perlukan di dunia ini.
Maha Guru Ching Hai: Berdoalah bersama kami dan membantu kami untuk menyebarkan pesan darurat, untuk menjadi vegan agar kehidupan dapat bertahan, dan Bumi yang berharga ini akan kembali seimbang lagi, dan sifat Ketuhanan kita akan bertahan selamanya dan menyenangkan Surga.
PEMBICARA: Terima kasih kepada semua pembicara dan tamu dari konferensi yang memotivasi ini. Kami juga berterima kasih kepada Maha Guru Ching Hai yang memberikan pandangan dan dorongan yang dibutuhkan saat ini. Semoga doa bersama kita dan iman terhadap kekuatan cinta kasih dapat menyelamatkan dunia.
Saksikan acara Kata-Kata Bijak di Supreme Master Television untuk penayangan ulang siaran langsung ini di hari mendatang, dengan terjemahan berbagai bahasa.
SELAMATKAN BUMI...
Para ilmuwan memperingatkan bahwa kita sedang melewati titik kritis
Sejumlah 28 ilmuwan ternama, termasuk ahli iklim AS yang terkemuka Dr. James Hansen dari Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional dan pemenang Hadiah Nobel Dr. Paul Crutzen dari Institut Max Planck Jerman, menyatakan bahwa manusia menghadapi bencana jika kita melintasi batas yang ada dari sembilan sistem dunia ini.
Ilmuwan memperingatkan bahwa manusia telah melewati tiga darinya, yaitu spesies yang punah, ambang emisi gas rumah kaca yang kelewat batas, dan gangguan siklus nitrogen global karena penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan yang mencemari sungai dan menyebabkan zona mati di lautan. Batas lainnya yang tak boleh dilewati demi kesejahteraan planet ini termasuk persentase penggunaan air tawar dan jumlah lahan Bumi yang dibuka untuk digunakan manusia serta tingkat keasaman laut.
Para ilmuwan mengatakan bahwa jika melewati batas-batas ini maka itu dapat menyebabkan perubahan lingkungan tiba-tiba dengan konsekuensi yang berpotensi bencana seperti pemanasan global yang tak terkendali.
Dr. Hansen, Crutzen, dan para peneliti internasional lainnya, kami berterima kasih atas peringatan ini, walaupun berimplikasi menakutkan. Mari kita indahkan peringatan ini dengan bertindak sekarang untuk menghormati semua makhluk dan mengetahui batas-batas dari planet kita yang tak tergantikan.
Dalam upaya yang terus-menerus untuk membantu manusia melampaui krisis global ini, Maha Guru Ching Hai sekali lagi menekankan cara terbaik untuk melindungi diri kita dan planet ini selama wawancara dengan Irish Sunday Independent yang diterbitkan pada bulan Juli 2009.
Maha Guru Ching Hai: Kebenarannya adalah, jika bicara secara ilmiah, kita hanya mempunyai sisa waktu yang sedikit, karena kita telah menunggu terlalu lama untuk bertindak. Ilmuwan terkemuka dan organisasi terkemuka sekarang juga mengatakannya, terutama karena mereka menemukan titik kritis itu yang mengindikasikan kerusakan permanen pada Bumi akan terjadi jauh lebih cepat daripada yang dipikirkan dan diperhitungkan sebelumnya oleh siapapun. Lebih baik kita berkonsentrasi pada solusi untuk menyelamatkan Bumi. Kita masih bisa melakukannya. Jika semua orang menjadi bagian dari solusi, yaitu pola makan vegan organik yang menyelamatkan kehidupan, itu sungguh sederhana, begitu sederhana.
SELAMATKAN
BUMI...
Pertemuan Thailand menyerukan Keadilan Iklim Sekarang
Itulah slogan yang didengungkan kerumunan orang yang berkumpul secara damai di luar gedung konferensi iklim PBB yang berlangsung 2 minggu di Bangkok. Sekitar 2.000 orang, terutama para petani dan penduduk pribumi dari Thailand, Filipina, Malaysia, dan Nepal berkumpul bersama untuk menyampaikan pesan tentang melindungi Bumi dan upaya untuk mengurangi emisi yang jauh lebih ambisius disertai dengan pendanaan untuk perekonomian hijau dan adaptasi pemanasan global.
Para peserta Keadilan Iklim Sekarang, pujian kami atas komitmen Anda untuk dunia yang lebih berkelanjutan. Kami juga berdoa atas pertemuan yang sukses dengan hasil yang berupa langkah pendinginan Bumi demi kepentingan semua.
SELAMATKAN BUMI...
Diorganisir oleh Komisi Eropa dan Jaringan MTV Internasional, grup musik Amerika Backstreet Boys akan tampil pada tanggal 7 Desember untuk konser Bermain untuk Hentikan Eropa untuk Iklim yang ketiga dan terakhir di Kopenhagen, setelah musisi Moby dan The Editors di konser pertama dan kedua.
SELAMATKAN BUMI...
Ahli fisiologi tanaman AS Gregory M. Glenn dan ko-inventor Simon K. Hodson berupaya mengganti kemasan styrofoam yang berbasis petroleum untuk produk seperti monitor komputer dengan mengembangkan versi ramah lingkungan dari material berbasis tanaman seperti kentang, gandum, dan jagung.
SELAMATKAN BUMI...
Sebuah laporan yang berjudul Taman Nasional Terancam, yang dirilis oleh Organisasi Iklim Rocky Mountain dan Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam di AS, memperingatkan bahwa semua 391 taman di negeri itu terancam oleh efek perubahan iklim seperti hilangnya es, naiknya permukaan laut, badai pesisir, dan panas yang tak dapat ditoleransi.
jaya TEKPALA, selamatkan ALAM

MATERI MOUNTAINEERING

Mendaki gunung adalah suatu kegiatan keras, berbahaya, penuh petualangan, membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan, dan daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan yang seakan hendak mengungguli, merupakan daya tarik dari kegiatan ini.
Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah menguji kemampuan dirinya untuk bersekutu dengan alam yang keras, keberhasilan suatu pendakian yang sukar dan sulit berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan dirinya sendiri.

B. PENGERTIAN DAN TUJUAN KEGIATAN MOUNTAINEERING
- Mountain = Gunung
- Mountaineer = Orang yang berkegiatan di gunung
- Mountaineering = Segala sesuatu yang berkaitan dengan gunung atau dalam arti yang luas berarti suatu perjalanan yang meliputi mulai dari hill walking sampai pendakian ke puncak-puncak gunung yang sulit
Banyak alasan orang melakukan kegiatan mountaineering namun pada dasarnya keitan itu dilakukan untuk :
1. Mata pencaharian
2. Adat Istiadat
3. Agama /Kepercayaan
4. Ilmu Pengetahuan
5. Petualangan
6. Olahraga
7. Rekreasi
C. TERMONOLOGI GUNUNG
a) Gunung : Suatu puncak ketinggian dari atas permukaan laut dan dataran di sekelilingnya.
b) Pegunungan : Barisan/sekumpulan gunung yang saling berdekatan.
c) Bukit : Gunung Yang ketinggianya tidak lebih dari 600 mdpl
d) Perbukitan : Barisan/sekumpulan bukit yang saling berdekatan.
e) Tebing : Lereng pada dinding gunung yang terjal
f) Sadel : Pertemuan dua titik pada satu punggungan
g) Pass : Celah panjang diantara dua punggungan
h) Col : Celah sempit diantara dua puncak
i) Plateau : Dataran tinggi diatas daerah ketinggian
j) Summit : Puncak
D. SEJARAH SINGKAT MOUNTAINEERING
Pendakian gunung sebenarnya telah dilakukan oleh para nenek moyang kita yang dimulai dengan bapak manuasia Nabi Adam AS yang menjelajahi bukit tursina untuk mencari cintanya Siti Hawa. Siti Hajar yang telah lintas dari bukit marwah ke bukit Safa ditemani dengan sherpa JIBRIL untuk mencari air bagi ismail yang lagi kehausan. Dan pendakian demi pendakian hingga saat ini masih terus berlangsung dan kelak (tak lama lagi ) giliran kalian untuk melanjutkan amanah menjaga kelanggengan kemanusian.


E. PERSIAPAN DALAM SEBUAH PERJALANAN
1. Dapat berpikir secara logis.
Ini adalah elemen yang terpenting dalam membuat keputusan selama pendakian, dimana cara berpikir seperti ini lebih banyak mempertimbangkan faktor safety atau keselamatannya.
2. Memiliki pengetahuan dan keterampilan. Meliputi pengetahuan tentang medan ( navigasi darat) ,cuaca dan teknik pendakian , pengetahuan tentang alat pendakian atau pemanjatan dan sebagainya.
3. Dapat mengkoordinir tubuh kita.
a. koordinasi antara otak dengan anggota tubuh.
- Haruslah terdapat keseimbangan antara apa yang dipikirkan di
Otak dan apa yang sanggup dilakukan oleh tubuh.
- Keseimbangan antara emosi dan kemampuan diri.
- Ketenangan dalam melakukan tindakan .
b. koordinasi antar anggota tubuh.
Ialah keseimbangan dan irama anggota tubuh itu sendiri dalam membuat gerakan-gerakan atau langkah- langkah ketika berjalan atau diam
4. kondisi fisik yang memadai.
Ini dapat dimengerti karena mendaki gunung termasuk dalam olahraga yang cukup berat . Seringkali berhasil tidaknya suatu pendakian / pemanjatan bergantung pada kekuatan fisik. Untuk mempunyai kondisi fisik yang baik dan selalu siap maka jalan satu-satunya haruslah berlatih.
5. Berdoa
F. Jenis Perjalanan Berdasarkan Tingkat Kesulitan Medan.
Perjalanan baik pendakian atau pemanjatan berdasarkan pada tingkat kesulitan medan yang dihadapi dapat dibagi sebagai berikut:
1. Walking : Berjalan tegak, tidak diperlukan perlengkapan kaki yang serius.
2. Hiking (hill walking) : Medan sedikit bertambah sulit sehingga dibutuhkan perlengkapan kaki yang memadai.
3. Climbing
a. Rock Climbing : Pemanjatan pada medan batu .
- Scrambling : Medan semakin curam sehingga dibutuhkan bantuan tangan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Praktis tidak memerlukan tali ataupun perlengkapan lainnya yang khusus.
- Technical Climbing : Pemanjatan pada permukaan tebing yang sulit. Dibutuhkan teknik khusus dan bantuan peralatan. Jenis ini di bagi dua, yaitu :
Ø Free Climbing: Rute yang dilalui sulit sehingga dibutuhkan tali, alat-alat dan teknik yang khusus untuk melindungi bila terjatuh . Patut diperhatikan bahwa alat –alat disini hanya berfungsi sebagai alat- alat pengaman saja dan bukan sebagai penambah ketinggian.
Ø Artificial Climbing: Tebing hanya memberikan celah yang sangat tipis atau bahkan tidak ada sehingga penggunaan tangan dan kaki saja adalah mustahil. Untuk itu pendakian jenis ini sepenuhnya tergantung kepada perealatan yang juga dipergunakan secara langsung untuk menambah ketinggian . Dapat dikatakan ketinggian kita dapat terus bertambah hanya semata-mata karena bantuan alat-alat seperti tangga tali dfan sebagainya.
b. Snow/Ice Climbing : Pemanjatan pada medan es dan salju
4. Expedition : Kegiatan pendakian yang membutuhkan berbagai pengetahuan dan membutuhkan waktu yang lama serta memerlukan pengorganisasian tertentu dengan berbagai variasi medan yang harus dilalui
G. Sistem/Teknik pendakian
Tidak semua medan yang dilalui untuk menuju puncak itu seragam sehingga ada beberapa sistem/teknik yang dilakukan untuk menuju puncak yang harus disesuaikan dengan karakter medan. Pada beberapa pendakian kita kenal ada tiga buah sistem/teknik pendakian yaitu :
1. Alpin Taktik : sistem pendakian ini biasa dilakukan pada medan yang jaraknya tidak terlalu jauh, dan tidak kembali lagi ke base camp serta seluruh tim pendaki harus dapat mencapi puncak (taktik ini berkembang di pegunungan alpen yang karakternya sangat sesuai dengan taktik ini)
2. Himalayan taktik : Sistem pendakian ini biasa dilakukan pada medan yang jaraknya cukup jauh sehingga untuk menuju puncak ada beberapa base camp yang didirikan guna melakukan sistem drop barang, pada taktik ini tidak semua anggota tim harus mencapai puncak (taktik ini berkembang di pegunungan himalaya yang karakternya sangat sesuai dengantaktik ini)
3. Siege taktik : Gabungan antara Alpin Taktik dan Himalayan taktik.
Penyeberangan Basah
Ada beberapa teknik/tips dalam melakukan penyeberangan disungai :
  1. Carilah Jembatan
  2. Jika jembatan tidak ada jangan berharap ada yang mau buatkan jadi carilah daerah aliran sungai tak beriak, deras dan dalam biasanya semakin ke hulu aliran sungai seperti itu ada
  3. Jika kalian menyeberangi sungai dan ada tali, ada yang tau berenang ada juga tidak maka itu yang tau berenang menyeberang kesebelah dengan diikat tali lalu tali tali itu di tambatkan sudah itu nyebrang mako
  4. Pada saat menyeberang sungai kalian bisa membawa tongkat untuk menjaga keseimbangan dan juga berguna untuk mengukur kedalaman air
  5. Ingatlah jika menyeberang sungai jangan pernah membelakangi arah arus air hadapilah walau itu deras karena kalian akan jauh lebih kokoh dan lintasan jalur yang kalian lalui ada baiknya diagonal begitupun jika kalian menyeberang secara tim.
  6.  
     
     
PENDAKIAN 2 PUNCAK TEKPALA FT UMI (SEMERU DAN BROMO)

    DAFTAR PUNCAK GUNUNG TERTINGGI DI DUNIA

    * 1. Everest, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 29,035 ft / 8,850 m.
    * 2. K2 (Godwin Austen), pegunungan Karakoram, Pakistan/China, 28,250 ft / 8,611 m.
    * 3. Kangchenjunga, pegunungan Himalaya, India/Nepal, 28,169 ft / 8,586 m.
    * 4. Lhotse I, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 27,940 ft / 8,516 m.
    * 5. Makalu I, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 27,766 ft / 8,463 m.
    * 6. Cho Oyu, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 26,864 ft / 8,188 m.
    * 7. Dhaulagiri, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,795 ft / 8,167 m.
    * 8. Manaslu I, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,781 ft / 8,163 m.
    * 9. Nanga Parbat, pegunungan Himalaya, Pakistan, 26,660 ft / 8,125 m.
    * 10. Annapurna, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,545 ft / 8,091 m.
    * 11. Gasherbrum I, pegunungan Karakoram, Pakistan/China, 26,470 ft / 8,068 m.
    * 12. Puncak Broad, pegunungan Karakoram, Pakistan/China, 26,400 ft / 8,047 m.
    * 13. Gasherbrum II, pegunungan Karakoram, Pakistan/China, 26,360 ft / 8,035 m.
    * 14. Shishapangma (Gosainthan), pegunungan Himalaya, Tibet, 26,289 ft / 8,013 m.
    * 15. Annapurna II, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,041 ft / 7,937 m.
    * 16. Gyachung Kang, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,910 ft / 7,897 m.
    * 17. Distaghil Sar, pegunungan Karakoram, Pakistan, 25,858 ft / 7,882 m.
    * 18. Himalchuli, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,801 ft / 7,864 m.
    * 19. Nuptse, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,726 ft / 7,841 m.
    * 20. Nanda Devi, pegunungan Himalaya, India, 25,663 ft / 7,824 m.
    * 21. Masherbrum, pegunungan Karakoram, Kashmir, 25,660 ft / 7,821 m.
    * 22. Rakaposhi, pegunungan Karakoram, Pakistan, 25,551 ft / 7,788 m.
    * 23. Kanjut Sar, pegunungan Karakoram, Pakistan, 25,461 ft / 7,761 m.
    * 24. Kamet, pegunungan Himalaya, India/Tibet, 25,446 ft / 7,756 m.
    * 25. Namcha Barwa, pegunungan Himalaya, Tibet, 25,445 ft / 7,756 m.
    * 26. Gurla Mandhata, pegunungan Himalaya, Tibet, 25,355 ft / 7,728 m.
    * 27. Ulugh Muztagh, Kunlun, Tibet, 25,340 ft / 7,723 m.
    * 28. Kungur, Muztagh Ata, China, 25,325 ft / 7,719 m.
    * 29. Tirich Mir, Hindu Kush, Pakistan, 25,230 ft / 7,690 m.
    * 30. Saser Kangri, pegunungan Karakoram, India, 25,172 ft / 7,672 m.
    * 31. Makalu II, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,120 ft / 7,657 m.
    * 32. Minya Konka (Gongga Shan), pegunungan Daxue, China, 24,900 ft / 7,590 m.
    * 33. Kula Kangri, pegunungan Himalaya, Bhutan, 24,783 ft / 7,554 m.
    * 34. Chang-tzu, pegunungan Himalaya, Tibet, 24,780 ft / 7,553 m.
    * 35. Muztagh Ata, pegununganMuztagh Ata, China, 24,757 ft / 7,546 m.
    * 36. Skyang Kangri, pegunungan Himalaya, Kashmir, 24,750 ft / 7,544 m.
    * 37. Puncak Ismail Samani (dulu Puncak Stalin dan Puncak Komunis), pegunungan Pamir Tajikistan,
    * 24,590 ft / 7,495 m.
    * 38. Puncak Jongsong, pegunungan Himalaya, Nepal, 24,472 ft / 7,459 m.
    * 39. Puncak Pobeda, Tien Shan, Kyrgyzstan, 24,406 ft/ 7,439 m.
    * 40. Sia Kangri, pegunungan Himalaya, Kashmir, 24,350 ft / 7,422 m.
    * 41. Puncak Haramosh, pegunungan Karakoram, Pakistan, 24,270 ft / 7,397 m.
    * 42. Istoro Nal, pegunungan Hindu Kush, Pakistan, 24,240 ft / 7,388 m.
    * 43. Puncak Tent, pegunungan Himalaya, Nepal, 24,165 ft / 7,365 m.
    * 44. Chomo Lhari, pegunungan Himalaya, Tibet/Bhutan, 24,040 ft / 7,327 m.
    * 45. Chamlang, pegunungan Himalaya, Nepal, 24,012 ft / 7,319 m.
    * 46. Kabru, pegunungan Himalaya, Nepal, 24,002 ft / 7,316 m.
    * 47. Alung Gangri, pegunungan Himalaya, Tibet, 24,000 ft / 7,315 m.
    * 48. Baltoro Kangri, pegunungan Himalaya, Kashmir, 23,990 ft / 7,312 m.
    * 49. Muztagh Ata (K-5), pegununganKunlun, China, 23,890 ft / 7,282 m.
    * 50. Mana, pegunungan Himalaya, India, 23,860 ft / 7,273 m.
    * 51. Baruntse, pegunungan Himalaya, Nepal, 23,688 ft / 7,220 m.
    * 52. Puncak Nepal, pegunungan Himalaya, Nepal, 23,500 ft / 7,163 m.
    * 53. Amne Machin, pegununganKunlun, China, 23,490 ft / 7,160 m.
    * 54. Gauri Sankar, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 23,440 ft / 7,145 m.
    * 55. Badrinath, pegunungan Himalaya, India, 23,420 ft / 7,138 m.
    * 56. Nunkun, pegunungan Himalaya, Kashmir, 23,410 ft / 7,135 m.
    * 57. Puncak Lenin, pegunungan Pamir, Tajikistan/Kyrgyzstan, 23,405 ft / 7,134 m.
    * 58. Pyramid, pegunungan Himalaya, Nepal, 23,400 ft / 7,132 m.
    * 59. Api, pegunungan Himalaya, Nepal, 23,399 ft / 7,132 m.
    * 60. Pauhunri, pegunungan Himalaya, India/China, 23,385 ft / 7,128 m.
    * 61. Trisul, pegunungan Himalaya, India, 23,360 ft / 7,120 m.
    * 62. Puncak Korzhenevski, pegunungan Pamir, Tajikistan, 23,310 ft / 7,105 m.
    * 63. Kangto, pegunungan Himalaya, Tibet, 23,260 ft / 7,090 m.
    * 64. Nyainqentanglha, Nyainqentanglha Shan, China, 23,255 ft / 7,088 m.
    * 65. Trisuli, pegunungan Himalaya, India, 23,210 ft / 7,074 m.
    * 66. Dunagiri, pegunungan Himalaya, India, 23,184 ft / 7,066 m.
    * 67. Puncak Revolution, pegunungan Pamir, Tajikistan, 22,880 ft / 6,974 m.
    * 68. Aconcagua, pegunungan Andes, Argentina, 22,834 ft / 6,960 m.
    * 69. Ojos del Salado, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,664 ft / 6,908 m.
    * 70. Bonete, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,546 ft / 6,872 m.
    * 71. Ama Dablam, pegunungan Himalaya, Nepal, 22,494 ft / 6,856 m.
    * 72. Tupungato, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,310 ft / 6,800 m.
    * 73. Puncak Moscow, pegunungan Pamir, Tajikistan, 22,260 ft / 6,785 m.
    * 74. Pissis, pegunungan Andes, Argentina, 22,241 ft / 6,779 m.
    * 75. Mercedario, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,211 ft / 6,770 m.
    * 76. Huascarán, pegunungan Andes, Peru, 22,205 ft / 6,768 m.
    * 77. Llullaillaco, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,057 ft / 6,723 m.
    * 78. El Libertador, pegunungan Andes, Argentina, 22,047 ft / 6,720 m.
    * 79. Cachi, pegunungan Andes, Argentina, 22,047 ft / 6,720 m.
    * 80. Kailas, pegunungan Himalaya, Tibet, 22,027 ft / 6,714 m.
    * 81. Incahuasi, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 21,720 ft / 6,620 m.
    * 82. Yerupaja, pegunungan Andes, Peru, 21,709 ft / 6,617 m.
    * 83. Kurumda, pegunungan Pamir, Tajikistan, 21,686 ft / 6,610 m.
    * 84. Galan, pegunungan Andes, Argentina, 21,654 ft / 6,600 m.
    * 85. El Muerto, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 21,463 ft / 6,542 m.
    * 86. Sajama, pegunungan Andes, Bolivia, 21,391 ft / 6,520 m.
    * 87. Nacimiento, pegunungan Andes, Argentina, 21,302 ft / 6,493 m.
    * 88. Illampu, pegunungan Andes, Bolivia, 21,276 ft / 6,485 m.
    * 89. Illimani, pegunungan Andes, Bolivia, 21,201 ft / 6,462 m.
    * 90. Coropuna, pegunungan Andes, Peru, 21,083 ft / 6,426 m.
    * 91. Laudo, pegunungan Andes, Argentina, 20,997 ft / 6,400 m.
    * 92. Ancohuma, pegunungan Andes, Bolivia, 20,958 ft / 6,388 m.
    * 93. Cuzco, pegunungan Andes, Peru, 20,945 ft / 6,384 m.
    * 94. Ausangate (Toro), pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,932 ft / 6,380 m.
    * 95. Tres Cruces, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,853 ft / 6,356 m.
    * 96. Huandoy, pegunungan Andes, Peru, 20,852 ft / 6,356 m.
    * 97. Parinacota, pegunungan Andes, Bolivia/Chili, 20,768 ft / 6,330 m.
    * 98. Tortolas, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,745 ft / 6,323 m.
    * 99. Chimborazo, pegunungan Andes, Ecuador, 20,702 ft / 6,310 m.
    * 100. Ampato, pegunungan Andes, Peru, 20,702 ft 6,310 m.
    * 101. El Condor, pegunungan Andes, Argentina, 20,669 ft / 6,300 m.
    * 102. Salcantay, pegunungan Andes, Peru, 20,574 ft / 6,271 m.
    * 103. Huancarhuas, pegunungan Andes, Peru, 20,531 ft / 6,258 m.
    * 104. Famatina, pegunungan Andes, Argentina, 20,505 ft / 6,250 m.
    * 105. Pumasillo, pegunungan Andes, Peru, 20,492 ft / 6,246 m.
    * 106. Solo, pegunungan Andes, Argentina, 20,492 ft / 6,246 m.
    * 107. Polleras, pegunungan Andes, Argentina, 20,456 ft / 6,235 m.
    * 108. Pular, pegunungan Andes, Chili, 20,423 ft / 6,225 m.
    * 109. Chañi, pegunungan Andes, Argentina, 20,341 ft / 6,200 m.
    * 110. McKinley (Denali), pegununganAlaska, Alaska, 20,341 ft / 6,200 m.
    * 111. Aucanquilcha, pegunungan Andes, Chili, 20,295 ft / 6,186 m.
    * 112. Juncal, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,276 ft / 6,180 m.
    * 113. Negro, pegunungan Andes, Argentina, 20,184 ft / 6,152 m.
    * 114. Quela, pegunungan Andes, Argentina, 20,128 ft / 6,135 m.
    * 115. Condoriri, pegunungan Andes, Bolivia, 20,095 ft / 6,125 m.
    * 116. Palermo, pegunungan Andes, Argentina, 20,079 ft / 6,120 m.
    * 117. Solimana, pegunungan Andes, Peru, 20,068 ft / 6,117 m.
    * 118. San Juan, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,049 ft / 6,111 m.
    * 119. Sierra Nevada, pegunungan Andes, Argentina, 20,023 ft / 6,103 m.
    * 120. Antofalla, pegunungan Andes, Argentina, 20,013 ft / 6,100 m.
    * 121. Marmolejo, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,013 ft / 6,100 m.